Kamis, 07 April 2022

Nikmati perjalanan Iman kita dengan Tuhan

 

    Shalom keluarga Kerajaan Allah dimanapun berada, saya berdoa supaya kita hari ini mengalami dan menikmati setiap perjalanan Bersama dengan Bapa kita sehingga iman dan pengetahuan kita akan Tuhan dapat bertumbuh dengan baik, serta kita tidak kehilangan hal-hal yang esensi dalam diri kita!

    Beberapa minggu ini saya merasakan Tuhan berbicara lembut di hidup saya mengenai menikmati perjalanan iman dengan Bapa, saya teringat dengan masa kecil saya Ketika papah dan mamah hampir setiap natal/idul fitri mengajak kami sekeluarga untuk pulang kampung, entah ke pati tempat papah atau ke salatiga tempat keluarga mamah berasal. Karena hampir selalu kegiatan mudik ini dilakukan maka saya selalu tidur Ketika ada diperjalanan, papah mamah selalu membangunkan Ketika melewati tempat yang bagus atau jarang saya lihat dirumah seperti tugu/gapura antar kota, tugu adipura dll, awalnya saya excited tapi lama kelamaan saya cenderung bosan dan tidak mau bangun saat di bangunkan..

Saya sempat diingatkan Firman Tuhan dalam,

Lukas 2:41-46 “Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka. Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.”

Ayat yang mungkin pernah atau sering kita baca, tetapi ada beberapa hal yang Tuhan seperti garis bawahi dalam perikop Firman ini,

1. Orang tua Yesus melakukan hal yang sudah menjadi tradisi atau kebiasaan sehingga hanya fokus melakukan ritual, kegiataan, tanpa adanya gairah, semangat, atau hal baru yang membuat perjalanan ke Yerusalem ini terjadi begitu saja.

2. Orang tua Yesus kehilangan yang berharga dan essensi dalam perjalanan mengajak Yesus ke Yerusalem untuk merayakan paskah ini, yakni mereka kehilangan Yesus di tengah jalan! Karena mereka menyangka bahwa Yesus masih turut serta dalam perjalanan mereka! Orang tua Yesus larut dengan perjalanan Bersama orang banyak, tetapi tidak menjaga yang penting!

3. Orang tua Yesus harus berputar balik arah Kembali untuk menemukan Yesus, menemukan yang esensi dan berharga itu dalam kehidupan keluarga mereka! Dan kabar kurang enaknya adalah perjalanan yang mereka tempuh bukan dekat dan sebentar tetapi memakan waktu sehari perjalanan, itupun setelah mereka harus pusing dan khawatir selama 3 hari untuk mencari Yesus.

Saudara-saudariku yang terkasih dalam Tuhan, seringkali kehidupan kita atau bahkan pelayanan membuat kita seperti robot, membuat kita begitu sibuk tetapi tanpa sadar kehilangan hal yang esensi dan berharga dalam hidup kita.

Berapa banyak waktu berharga dengan keluarga hilang karena kesibukan kita bekerja atau melayani? Berapa banyak tenaga dan sukacita kita hilang untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang menumpuk? Berapa banyak perhatikan kita terhadap orang disekeliling kita karena fokus kepada target-target dan deadline yang harus kita capai?

Banyak orang-orang percaya kehilangan ini semua dan baru menyadarinya setelah cukup lama terjadi, atau malangnya bisa terjadi kita sadar Ketika semua sudah terlambat! bahkan membuat Kita harus memutar balik untuk mengembalikan hal-hal esensi dan penting dalam hidup kita.

Terkadang Tuhan ingin kita menikmati perjalanan iman dengan-Nya, dengan memperhatikan hal-hal disekitar kita, dengan memberikan kasih sayang pada orang-orang yang kita temui diperjalanan kita. Dia bukan Tuhan yang terus dikejar deadline, Dia adalah Tuhan yang mengerti benar bagaimana mendidik dan memelihara kita melewati setiap masa dan tempat perjalanan kita, untuk memperlihatkan hal-hal indah disekitar kita.

Tuhan mengingatkan saya pribadi tentang jangan sampai kehilangan damai sejahtera dan sukacita saya, karena itu adalah tanda kita menikmati perjalanan iman dengan-Nya!

Banyak orang percaya kelelahan bukan karena tidak fokus, bukan karena tidak tekun, bukan karena tidak pintar, tapi karena tidak menikmati perjalanan mereka dengan Tuhan, sehingga sukacita dan damai sejahtera mereka dicuri musuh, sehingga hidup uring-uringan, mudah emosi, mudah tersinggung, mudah menuduh, mudah berprasangka buruk dll.

Ibrani 12:2, “Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.”

Yohanes 10:10, “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”

Yang terakhir Tuhan mengingatkan tentang perlunya beriistirahat dalam hadirat-Nya karena itulah sumber kekuatan sejati, seperti dalam Firman Tuhan

Yesaya 40:29-31, “Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”

Dalam pertandingan F1/moto GP, memasuki pit stop adalah hal yang sangat penting karena disamping pembalap bisa beristirahat sejenak, kendaraan yang dipakaipun bisa diperbaiki sehingga kuat untuk bisa melanjutkan bahkan menyelesaikan pertandingan.

Demikian juga dalam hidup kita ada waktui-waktu dimana kita harus memasuki pit stop kita yakni beristirahat dalam hadirat Tuhan supaya kita bisa melanjutkan perjalanan bahkan nanti kitab isa menyelesaikannya Bersama dengan Tuhan. Saya percaya kita sedang memasuki musim yang berbeda, bahkan mungkin ini adalah perjalanan yang berat dan tidak mudah, maka dari itu berisitrahat adalah hal yang mutlak!

Saya berdoa supaya Keluarga kerajaan Allah bisa menikmati, menjalani bahkan nanti mengakhiri setiap perjalanan iman kita Bersama dengan Bapa kita, GBU all! (PR)