Shalom keluarga Kerajaan
Allah dimanapun berada, saya berdoa supaya kita hari ini mengalami dan
menikmati setiap perjalanan Bersama dengan Bapa kita sehingga iman dan
pengetahuan kita akan Tuhan dapat bertumbuh dengan baik, serta kita tidak
kehilangan hal-hal yang esensi dalam diri kita!
Beberapa minggu ini saya
merasakan Tuhan berbicara lembut di hidup saya mengenai menikmati perjalanan
iman dengan Bapa, saya teringat dengan masa kecil saya Ketika papah dan mamah
hampir setiap natal/idul fitri mengajak kami sekeluarga untuk pulang kampung,
entah ke pati tempat papah atau ke salatiga tempat keluarga mamah berasal. Karena
hampir selalu kegiatan mudik ini dilakukan maka saya selalu tidur Ketika ada
diperjalanan, papah mamah selalu membangunkan Ketika melewati tempat yang bagus
atau jarang saya lihat dirumah seperti tugu/gapura antar kota, tugu adipura
dll, awalnya saya excited tapi lama kelamaan saya cenderung bosan dan tidak mau
bangun saat di bangunkan..
Saya sempat diingatkan Firman
Tuhan dalam,
Lukas 2:41-46 “Tiap-tiap
tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. Ketika Yesus
telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim
pada hari raya itu. Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan
pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya. Karena
mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka,
berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum
keluarga dan kenalan mereka. Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah
mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari mereka
menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama,
sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.”
Ayat yang mungkin pernah
atau sering kita baca, tetapi ada beberapa hal yang Tuhan seperti garis bawahi
dalam perikop Firman ini,
1. Orang tua Yesus
melakukan hal yang sudah menjadi tradisi atau kebiasaan sehingga hanya fokus
melakukan ritual, kegiataan, tanpa adanya gairah, semangat, atau hal baru yang
membuat perjalanan ke Yerusalem ini terjadi begitu saja.
2. Orang tua Yesus
kehilangan yang berharga dan essensi dalam perjalanan mengajak Yesus ke
Yerusalem untuk merayakan paskah ini, yakni mereka kehilangan Yesus di tengah
jalan! Karena mereka menyangka bahwa Yesus masih turut serta dalam perjalanan
mereka! Orang tua Yesus larut dengan perjalanan Bersama orang banyak, tetapi tidak
menjaga yang penting!
3. Orang tua Yesus harus berputar
balik arah Kembali untuk menemukan Yesus, menemukan yang esensi dan berharga
itu dalam kehidupan keluarga mereka! Dan kabar kurang enaknya adalah perjalanan
yang mereka tempuh bukan dekat dan sebentar tetapi memakan waktu sehari
perjalanan, itupun setelah mereka harus pusing dan khawatir selama 3 hari untuk
mencari Yesus.
Saudara-saudariku yang
terkasih dalam Tuhan, seringkali kehidupan kita atau bahkan pelayanan membuat
kita seperti robot, membuat kita begitu sibuk tetapi tanpa sadar kehilangan hal
yang esensi dan berharga dalam hidup kita.
Berapa banyak waktu berharga
dengan keluarga hilang karena kesibukan kita bekerja atau melayani? Berapa banyak
tenaga dan sukacita kita hilang untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang
menumpuk? Berapa banyak perhatikan kita terhadap orang disekeliling kita karena
fokus kepada target-target dan deadline yang harus kita capai?
Banyak orang-orang percaya kehilangan ini semua dan baru menyadarinya setelah cukup lama terjadi, atau malangnya bisa terjadi kita sadar Ketika semua sudah terlambat! bahkan membuat Kita harus memutar balik untuk mengembalikan hal-hal esensi dan penting dalam hidup kita.
Terkadang Tuhan ingin
kita menikmati perjalanan iman dengan-Nya, dengan memperhatikan hal-hal disekitar
kita, dengan memberikan kasih sayang pada orang-orang yang kita temui
diperjalanan kita. Dia bukan Tuhan yang terus dikejar deadline, Dia adalah
Tuhan yang mengerti benar bagaimana mendidik dan memelihara kita melewati setiap
masa dan tempat perjalanan kita, untuk memperlihatkan hal-hal indah disekitar
kita.
Tuhan mengingatkan saya pribadi
tentang jangan sampai kehilangan damai sejahtera dan sukacita saya, karena itu
adalah tanda kita menikmati perjalanan iman dengan-Nya!
Banyak orang percaya
kelelahan bukan karena tidak fokus, bukan karena tidak tekun, bukan karena
tidak pintar, tapi karena tidak menikmati perjalanan mereka dengan Tuhan,
sehingga sukacita dan damai sejahtera mereka dicuri musuh, sehingga hidup uring-uringan,
mudah emosi, mudah tersinggung, mudah menuduh, mudah berprasangka buruk dll.
Ibrani 12:2, “Marilah
kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita
dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan
kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi
Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.”
Yohanes 10:10, “Pencuri
datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang,
supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”
Yang terakhir Tuhan mengingatkan
tentang perlunya beriistirahat dalam hadirat-Nya karena itulah sumber kekuatan
sejati, seperti dalam Firman Tuhan
Yesaya 40:29-31, “Dia
memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada
berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh
tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat
kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan
kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan
tidak menjadi lelah.”
Dalam pertandingan
F1/moto GP, memasuki pit stop adalah hal yang sangat penting karena disamping
pembalap bisa beristirahat sejenak, kendaraan yang dipakaipun bisa diperbaiki
sehingga kuat untuk bisa melanjutkan bahkan menyelesaikan pertandingan.
Demikian juga dalam hidup
kita ada waktui-waktu dimana kita harus memasuki pit stop kita yakni
beristirahat dalam hadirat Tuhan supaya kita bisa melanjutkan perjalanan bahkan
nanti kitab isa menyelesaikannya Bersama dengan Tuhan. Saya percaya kita sedang
memasuki musim yang berbeda, bahkan mungkin ini adalah perjalanan yang berat
dan tidak mudah, maka dari itu berisitrahat adalah hal yang mutlak!
Saya berdoa supaya Keluarga
kerajaan Allah bisa menikmati, menjalani bahkan nanti mengakhiri setiap
perjalanan iman kita Bersama dengan Bapa kita, GBU all! (PR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar