Senin, 21 September 2020

Pertobatan, Hidup Dalam Essensi

Shallom, puji Tuhan, terimakasih untuk semua respon dari tulisan saya yang kemarin.. ada beberapa yang message pribadi bercerita tentang pengalaman dan juga kelemahan hidupnya.. mari terus melangkah kedalam hati Tuhan lebih lagi!


Kali ini saya akan berbagi tentang perenungan singkat yang diingatkan Tuhan tentang ayat di

Yesaya 29:13-14 (TB)  Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan, maka sebab itu, sesungguhnya, Aku akan melakukan pula hal-hal yang ajaib kepada bangsa ini, keajaiban yang menakjubkan; hikmat orang-orangnya yang berhikmat akan hilang, dan kearifan orang-orangnya yang arif akan bersembunyi."
Isaiah 29:13-14(NET)  The sovereign master says, “These people say they are loyal to me; they say wonderful things about me, but they are not really loyal to me. Their worship consists of nothing but man-made Therefore I will again do an amazing thing for these people – an absolutely extraordinary deed. Wise men will have nothing to say, the sages will have no explanations.”
Yesaya 29:13-14 (JAWA94)  Gusti Allah ngandika, "Bangsa iki rumangsané nyembah Aku, nanging mung lelamisan. Atiné ngedohi Aku. Pangibadahé ora liya mung isi prenatan lan adat tata-cara gawéané manungsa, sing diapalaké.
Mulané Aku bakal gawé kaélokan marang bangsa iki lan gawé gumuné. Kawicaksanané wong-wongé sing ngaku wicaksana bakal sirna, lan sakèhé kapinterané bakal tanpa guna."

Konteks di ayat ini adalah bangsa israel yang terus menerus melakukan ibadah rutinnya, tetapi sebenarnya hatinya tidak benar-benar mengasihi Tuhan..

Ini juga dikutip Yesus matius 15:8-9, dimana waktu itu Yesus ditanya oleh ahli taurat dan orang farisi kenapa murid-murid nya seakan-akan tidak mempedulikan adat dan aturan..

Teman-teman, dan semua saudara yang saya kasihi, seringkali tanpa sadar kita diajar untuk beribadah, dan melakukan segala tata cara ritual keagamaan dengan baik.. tapi seringkali kita lupa, bahwa yang di dalam (hati) kita adalah hal yang paling Tuhan lihat dan pedulikan..

1 Samuel 16:7 (TB)  Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." 

1 Petrus 3:4 (TB)  tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.

2 Korintus 4:18 (TB)  Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

Saya pribadi juga sering terlena dengan  segala macam ibadah dan pelayanan, tetapi lupa essensi sebenarnya bahwa hati adalah persembahan dalam peribadatan yang Tuhan inginkan.. lebih dari sekedar melakukan ritual ibadah itu sendiri..

Menghidupi nilai kebenaran, merasakan kasih Tuhan ini jauh lebih penting..

Yesaya 1:12-17 (TB)  Apabila kamu datang untuk menghadap di hadirat-Ku, siapakah yang menuntut itu dari padamu, bahwa kamu menginjak-injak pelataran Bait Suci-Ku?
Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan.
Perayaan-perayaan bulan barumu dan pertemuan-pertemuanmu yang tetap, Aku benci melihatnya; semuanya itu menjadi beban bagi-Ku, Aku telah payah menanggungnya.
Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah.
Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat,
belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!"

Saya diingatkan tentang sebuah ilustrasi, dimana ada seorang bapak yang sibuk mendandani rumahnya demikian indah,  bahkan sampai lupa untuk sekedar menyapa dan berbincang hangat dengan seisi rumahnya (istri dan anak-anaknya). Yang cukup mengena dalam hidup saya adalah dimana ada cerita ketika anaknya datang membawa sebuah gambar kepada bapak ini, tapi bapak ini hanya bilang "maaf nak, bapak harus fokus mendadani rumah ini supaya bersih dan indah", tanpa memandang gambar anak ini.. dan justru membuat anak ini dihari-hari berikutnya tidak ingin dirumah karena tidak ada penghargaan, dan cinta kasih dirumah mereka yang indah (menurut bapaknya).. bapak ini hanya sibuk membangun yang diluar dan lupa essensi membangun rumah adalah suasana (hubungan, keterikatan emosional antar anggota keluarga) yang terpenting, waktu bersama keluarga itu adalah rumah sesungguhnya..

Seberapa sering kita (saya), hanya fokus pada hal-hal yang diluar sehingga melupakan essensi dari sebuah kegiatan (beribadah dalam konteks Firman Tuhan ini) beribadah..
Membawa hati kita pada Tuhan, mempersembahkan hidup kita untuk Dia.. mengakui dan menghormati Tuhan dimanapun kita berada..

Menarik ketika dikatakan di yesaya 29:14, Tuhan akan membuat orang-orang bijaksana dan guru-guru akan kehilangan pengajaran yang sebenarnya dan tidak berguna lagi (dalam Terjemahan Baru, NET, dan Bahas Jawa)..
Ketika kita mau bertobat, maka saya percaya setelah 10 hari ini akan terjadi terobosan, pewahyuan, pengertian dan hikmat yang luar biasa yang Tuhan akan beri pada setiap kita..

Itu kenapa jangan sampai yang kita lakukan "lain di bibir, lain di hati", sampai kita kehilangan essensi sesungguhnya..

Terus hidup dalam cinta dan kegairahan akan Tuhan guys..

Gbu all!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar