Kamis, 24 September 2020

Bertobat! Disalah mengerti harus tetap peduli! (Part1)

 Shallom semua teman-teman dan keluarga dimanapun berada, seharian ini ada suatu kisah di alkitab yang Tuhan sedang ajarkan kepada saya..


Tetang bagaimana seorang muda yang memiliki gairah dengan sebuah visi dan mimpi dari Tuhan, tetapi karena kesalahpahaman membuat dia masuk dalam proses yang cukup pahit secara manusia tetapi justru itu indah di mata Tuhan dan membuat dia sampai kepada mimpi dan visi yang Tuhan beri dalam hidupnya, karena dia memilih memiliki respon dan sikap yang benar terhadap apa yang dialaminya itu!

Ya, dia adalah seorang Yusuf..

Tuhan tiba-tiba bukakan beberapa hal yg membuat saya kagum, juga menginstropeksi diri saya..

Dimulai dari,

Kejadian 37:5-7 (TB)  Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya.

Karena katanya kepada mereka: "Coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini:

Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu."

Saya bisa membayangkan dalam masa muda yusuf (17 tahun), penuh semangat yang menggebu-gebu, dan lagi dia mendapat mimpi yang begitu spektakuler! Sangat lumrah apabila yusuf menceritakan mimpi itu kepada orang2 yang dekat dan juga orang-orang yang dikasihinya, yakni keluarganya!

Tetapi respon keluarganya (bukan hanya saudaranya, karena belakangan bapaknya yang mengasihi diapun menegurnya tentang mimpi ini) adalah membenci, dan iri dengannya!

Saya merenungkan kenapa bisa, keluarganya merespon yg seperti itu, tiba2 Tuhan ingatkan tentang ayat ini

Amsal 25:11 (TB)  Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak.

Pengkhotbah 3:1, 7 (TB)  Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.

ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara;

Seindah apapun perkataan kita, atau sepenting dan sebagus apapun pesan yang kita punya apabila tidak tepat waktunya (kondisi sekeliling kita, bahkan tempat, dan caranyapun mempengaruhi menurut saya), maka hasilnya tidak sepeŕti yang kita harapkan (atau mendapatkan respon tidak seperti yang kita kehendaki)..

Tapi yang membuat kagum adalah bagaimana seorang Yusuf tetap mengasihi saudara-saudaranya, dengan jalan melihat kondisi mereka yg sedang menggembalakan kambing dombanya (bahkan harus bertanya kepada orang dimana saudaranya  dan dia harus sampai pindah 2x, pertama ke sikhem, lalu ke dotan)..

Tapi sekali lagi ada perkataan yang sangat membuat saya kaget bagaimana respon saudara2nya

Kejadian 37:19-20 (TB)  Kata mereka seorang kepada yang lain: "Lihat, tukang mimpi kita itu datang!

Sekarang, marilah kita bunuh dia dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya mimpinya itu!"

Jadi yang menjadi permasalahan utk saudara-saudaranya adalah tentang mimpi yusuf!

Jadi ini memang menjadi masalahnya..

Lagi-lagi saya diperlihatkan Tuhan bagaimana mungkin Yusuf tidak membela dirinya ketika akan dijual? Sampai 2x pula (dari saudaranya kepada org ismael, lalu kepada orang mesir)..

Saya kaget karena melihat responnya yang hanya "diam" ketika diperlakukan tidak baik, dan tidak adil oleh orang2 disekelilingnya..

Kita lanjutkan..

Kejadian 39:1, 4, 6 (TB)  Adapun Yusuf telah dibawa ke Mesir; dan Potifar, seorang Mesir, pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja, membeli dia dari tangan orang Ismael yang telah membawa dia ke situ.

maka Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf.

Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apa pun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya.

Ketika di mesirpun Yusuf memiliki respon dan sikap hati yang luar biasa.. dikatakan, dia manis sikapnya.. dan ingat dia bekerja kepada potifar, yakni kepala pengawal raja, dan dia diberikan kekuasaan atas rumah potifar! Jadi Yusuf bukan tanpa otoritas, apabila dia mau membalas saudara-saudaranya, tapi dia memilih terus bersikap benar..

Seberapa seringkali kita disalahmengerti seperti yusuf? Saya pribadi merasa memang kadang banyak yang tidak mengerti saya, karena memang banyak yang saya lakukan kurang pas dll..

Tapi seringkali pula sikap saya salah meresponnya, emosi adalah yg paling dominan..

Tuhan menegur saya akan hal ini..

Besok kita akan lanjutkan lagi ya pembahasan ini (saya merasa badan kurang fit hehe)..
karena endingnya luar biasa, Yusuf menyelamatkan keluarganya, dia berhasil mengalahkan dirinya! Menang dari luka masa lalu, dan sekali lagi tanpa sadar dia menyelamatkan hidup satu bangsa!

So, terus menantikan Tuhan ya guys, karena Dia mau membukakan banyak hal kepada kita!

Sampai jumpa besok, terus miliki respon dan sikap yang benar.. Gbu all!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar