Selasa, 14 September 2021

Bertobat, mati seperti benih!

 Shallom semua keluarga Kerajaan Allah dimanapun berada, biarlah pikiran dan hati Tuhan selalu ada dalam hidup kita, sehingga kita terus selaras dengan kehendak Tuhan!

Pagi ini hati saya penuh dengan syukur dan sukacita, karena tiba-tiba Tuhan ingatkan saya dengan ayat didalam

Yohanes 12:24-26, 32 (TB)  Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku."

Konteks dalam cerita ini ialah Tuhan Yesus sedang memberitahukan pada para murid tentang bagaimana Ia harus mati dan menebus dosa dunia karena Dia hanya melakukan kehendak Bapa-Nya!
Tetapi ada hal yang penting yang Tuhan Yesus berikan pada para murid..
Yakni tentang kematian sebuah biji gandum, supaya ada kehidupan dan banyak buah yang akan dihasilkan!
Saya merasa sangat bersyukur dan bersukacita karena Tuhan tegur dan ingatkan kembali tentang hal ini. Tentu kita harus ingat juga teguran harusnya juga merupakan sebuah sukacita untuk kita, lihat sebentar di dalam,
Ayub 5:17-18 (TB)  Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.
Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.

Itu kenapa saya bersukacita dan bersyukur karena Tuhan mengingatkan saya untuk bertobat karena ini..
Seringkali karena bertambahnya usia dan beberapa keadaan yang berubah (dari single, menikah, dan punya anak), membuat saya kadang ingin memiliki hidup yang serba kecukupan, memiliki semua dll..
Membuat saya yang harusnya mengerti bahwa Kristuslah sumber kepenuhan sejati itu lupa..
Ada banyak kepentingan dan keinginan yang kadang membuat kita (saya) lupa bahwa prinsip "wanting Nothing" itulah yang membuat kita bisa terus mengiring Kristus dalam keselarasan..
Dan disetiap musim yang baru selalu dibutuhkan benih yang baru lagi supaya ada kehidupan, entah itu panggilan untuk keluarga, sekolah, kampus, kota, bangsa maupun bangsa2, harus ada benih yang mau mati sehinggal ada kehidupan disana!
Benih ini bisa berbicara banyak hal, mematikan kedagingan, karakter, dan ego kita sehingga hanya kehidupan Kristus yang kita hidupi,

Galatia 2:20 (TB)  namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

Begitu kita memberikan hidup kita untuk Tuhan dan seturut mau-Nya meletakkan kita dimana, kapan, bagaimana kalau kita manut (taat) maka saya percaya akan ada kehidupan yang dihasilkan ditempat itu!
Karena tidak ada lagi motivasi lain selain menyenangkan Tuhan! Kadang itu berat, terlihat seperti kebodohan dimata manusia, seperti kerugian, tapi percayalah saat itu kita sedang ditanam Tuhan! Supaya ada buah dan kehidupan keluar!

Selanjutnya Tuhan sedang berkata tentang jangan cintai nyawa kita, jangan egois dengan memikirkan kepentingan kita tetapi berikan tubuh jiwa roh kita untuk Tuhan gunakan sebagai alat-Nya! (Yohanes 12:25) Jangan mencintai nyawa kita di dunia, berikan hidup kita maka kita akan memperoleh hidup kekal!
Seberapa sering kita sudah memberikan hidup kita tetapi masih terkadang memintanya kembali di waktu2 tertentu, kita tidak lagi mau dipimpin oleh Tuhan, biasanya ketika kita menghadapi situasi yang tertekan, beresiko dll
Saya terlalu percaya akan ada kehidupan di tempat2 yang kering sulit ketika ada benih yang mau mati disana!
Selanjutnya Tuhan ingatkan sebagai pengikut Kristus harus ada ditempat dimana Dia ada, ini berkata bahwa kita harus mencontoh Kristus, yang mengambil resiko, mengambil langkah yang tidak nyaman karena Dia harus meninggalkan Surga untuk menyelamatkan manusia, Dia yang adalah Allah harus mengalami lapar, haus, bahkan tidur ketika capek! Dia mau keluar dari zona nyaman, mau mati supaya manusia memperoleh kehidupan! Percayalah kadang keputusan kita mengikut Kristus dan mati dengan-Nya itu seperti kebodohan, kerugian, kampungan dimata manusia, itu kadang keputusan yang tidak populer tapi percayalah Tuhan menghormati kita (yohanes 12:26), saya diingatkan kisah stefanus yang mati,

Kisah Para Rasul 7:55-60 (TB)  Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.
Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah."
Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia.
Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus.
Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.

Bagaimana stefanus mati memberikan hidupnya untuk Tuhan, dan dia sama sekali tidak mengutuki tapi malah berkata supaya Tuhan ampuni mereka (seperti doa Yesus diatas kayu salib), maka dia melihat surga terbuka dan melihat Yesus berdiri disebelah kanan Bapa. Menarik kata berdiri ini beberapa dosen teologi saya berkata bahwa ini seperti sebuah tindakan menghargai atau memuliakan stefanus! Luar biasa!
Jadi ketika kita mau mengikut Tuhan, mati untuk keinginan sendiri, tidak memikirkan nyawa kita maka Tuhan akan menghormati kita!
Dan yang luar biasa Tuhan katakan di ayat 32, bagaimana ketika kita hanya memuliakan Tuhan, hanya punya motivasi meninggikan Dia maka orang2 akan akan datang dan mengalami Kristus lewat hidup kita!

Mari bertobat bersama, memberikan hidup kita sebagai benih lagi di musim yang baru ini, jangan ambil kembali hidup yang sudah dipersembahkan untuk Tuhan, maka akan ada kehidupan dan kebangkitan (revival) itu!
Saya berdoa supaya kita terus dipenuhi oleh Tuhan untuk menggenapi panggilan Tuhan itu! Dengan kasih yang dalam salam dari saya, Gbu all!
(PR)

2 komentar: